ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH...
WARNING!!!
Jangan lupa sholawat 3x sebelum baca rangkaian cerita PIN RINDU...😇
ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA 'ALA ALI SAYYIDINAA MUHAMMAD 3X
Ku buka mataku
pelan, lampu dapur umum kostan yang sengaja dihidupkan sejak malam menyeruak
masuk melalui ventilasi kamarku. Ku tekan tombol power ponsel yang terletak tak
jauh dari jangkauanku. ku perhatikan lekat-lekat layar ponsel yang menunjukkan
pukul 03.45 dan beranjak dari kasur beralas spray kuning bergambar Ben 10. Aku
pun sahur dan setelahnya ku tunaikan sunah dan kewajibanku sebagai seorang
muslimah.
Mentari yang
sudah mendongak hingga kulitku mulai merasa hangat menandakan kampus kesayangan
memanggilku datang. Ku touch-up wajahku dengan bedak seadanya dan melilitkan
kerudung ke kepala yang sedari tadi ku persiapkan.
Dan seperti
biasa, listrik dan tenaganya mengisi cerita setiap lembar catatanku. Ku
percantik ia dengan stabilo berwarna pastel kesukaanku(tapi ga jadi cantik juga
si). Adzan ashar terdengar dan kelaspun selesai. Panas mentari berkurang
seiring bumi dan penghuninya menunjukkan wajah lelahnya. Ku senderkan tubuhku
di kursi yang menghadap keluar kostan. Ponselku berdering tanda pesan masuk, ku
buka pesan itu dengan napas yang masih belum teratur. Ternyata ajakan untuk
jogging di jalan TOL yang masih belum beropersi dari temanku, tanpa pikir
panjang aku mengiyakan ajakan itu.
Setelah setengah
jam jogging dan diselingi perbincangan ringan. Aku dan temanku berencana
kembali ke kostan. Anak kecil yang sedari tadi aku lihat mengisi senja dengan
bermain drone bersama orang tuanya terlihat murung. Anak itu kira-kira berumur
4 tahun, ia bertubuh gemuk, kulitnya kecoklatan, dan garis wajahnya mengatakan
kalau ia adalah seorang pemberani, menurutku.aku seperti melihat adikku saat
menatapnya. Orang tuanya tampak marah dan ia pun hanya berdiri dan diam agak
jauh dari orang tuanya dengan kesedihan di raut wajah polosnya sambil memegangi
remote kontrol drone yang ia miliki.
Aku mendekati
adik itu, “kamu kenapa? Kok mukanya gitu?kamu nangis?”aku bertanya. Ia hanya
menggeleng. Dan akhirnya aku bertanya kepada orang tuanya dan orang tuanya
menjawab “dia itu pengen main drone tapi dia cuma bisa ngarahin dronenya
menjauh ga bisa ngarahin dronenya balik ke dianya, udah dibilangin dan diajarin
sama kakanya dia masih kekeuh tetep main sampe dronenya ampe ujung sana”.
Seketika aku tersenyum, adik ini persis seperti adik laki-lakiku yang keras
kepala, dia punya prinsip sendiri, tapi aku merindukannya, bathinku.
Dan aku mengusap
kepala adik itu “kamu ga boleh nangis, ntar belajar lagi ya sama kaka kamu,
kamu pasti bisa nerbangin drone dengan baik, sekarang udah sore kamu pulang ya
sama ibumu, senyum dong ” kataku. Dia tersenyum. Dan aku mengunjuk kelingking
di hadapannya dan ia menyambutnya, semacam perjanjian. Dan ia mulai mendekati
orang tuanya. Aku pamit kepadanya seraya
mencubit pipi gembul miliknya. Dia kembali tersenyum.
Seindah itu.
Sesimple itu bahagia. Semudah itu memberi warna.
"senyummu tak hanya memberi dan mengubah warna tapi juga menuntun keyakinan itu ada"
"senyummu tak hanya memberi dan mengubah warna tapi juga menuntun keyakinan itu ada"
Salam hangat~ PIN RINDU~
SHOLAWAT 3X UNTUK PENUTUP..YEYY😇
Reviewed by Kikiropiya
on
September 16, 2019
Rating:
(◍•á´—•◍)❤
ReplyDeleteApa apaan nih blog template nya ampas bngt
ReplyDelete